Usiaku sekarang, sudah lewat dari angka 25. Bagi masyarakat sekitar di lingkungan tempat tinggalku, seharusnya di umur sekarang, aku sudah menikah. Kesibukan saat ini bagiku seharusnya adalah repot mengurus suami, urusan rumah tangga dan (kalau Tuhan berkehendak) juga lagi repot urus soal anak.
Kenyataan berkata lain. Usiaku tahun depan sudah tembus angka 29. Aku sedang sibuk apply pekerjaan lagi di tempat lain sambil setiap hari trial and error resep masakan/kue. Suatu saat, pas aku dapat resep yang tepat, mungkin ini bisa jadi cara lain bagiku untuk dapat pundi-pundi rupiah.
Entah Tuhan sedang memiliki rencana apa untukku di masa depan. Selama masih dikasih kesempatan tuk bernafas di Bumi dan masih diberikan nikmat kesehatan bagi diriku, aku selalu mencoba hal terbaik yang bisa aku lakukan untuk tetap merasa hidup.
Bicara soal hidup, pernah ada titik dimana aku ingin menyerah dan rasanya seluruh ruangan menjadi gelap. Kepala ku terpentok sesuatu, tanganku terluka, kakiku terpeleset, badanku jatuh tersungkur lalu ditimpa beban besar yang sulit disingkirkan. Fase itu sudah lewat tetapi memori buruknya sulit hilang.
Langkahku mungkin bukan secepat ketika kelinci bergerak, dia bisa melompat kesana-kemari dengan hati yang riang. Mungkin, Tuhan membuat langkahku seperti kura-kura, lambat bergerak tapi selalu punya rumah tuk istirahat.
Begitulah kehidupan bagiku.
Menurutmu, bagaimana soal kehidupanmu?
Comments
Post a Comment
Satu komentar kamu, menyumbang satu senyum di wajahku :).